Jalan ke Surga
Seorang ibu yang sedang sakit parah dan tinggal menunggu ajalnya. Bertanya kepada setiap orang dimanakah jalan menuju ke surga.
"hai pemuda, tahukah kamu dimanakah jalan menuju ke surga?" Jawab pemuda itu,"ibu lurus aja sampai ujung jalan masuk aja di sebuah gedung biru." lalu ibu itu mengikuti petunjuk tsb dan ternyata sebuah bioskop
Kemudian ibu bertanya lagi kepada seorang bapak,"bapak, dimanakah jalan menuju ke surga?' kemudian ibu itu mengikuti petunjuk dan menemukan sebuah gereja.
Lalu karena kurang puas, ibu tersebut bertanya lagi kepada seorang anak kecil, "nak, dimanakah jalan menuju ke surga?" jawab sang ank," ibu belok aja kekiri dan di ujung jalan tsb pasti ibu menemukan surga." Akhirnya ibu tsb menuju ke tempat itu dan ternyata kuburan. Ibu itu tersenyum lega dan bahagia dan akhirnya ibu itu selamnya di tempat itu.
Gak Mau Kalah
Seorang pendeta dari gereja suku (Suku Batak) seperti biasanya sedang menjalankan tugasnya untuk memimpin (Manguluhon) Penelahaan Alkitab (Partangiangan-Bhs.Batak) disuatu wijk/sektor. Kali ini isi kotbah menceritakan tentang Zakeus, seorang tokoh Alkitab, yang dalam cerita "sang" tokoh memanjat pohon karena badannya yang pendek karena ingin melihat Yesus dari kerumunan orang yang selalu mengikut Yesus. Dengan penuh semangat "Sang Pendeta" menceritakan tentang kisah tersebut. Sayangnya, sang pendeta terlalu semangat sehingga selalu salah mengucapkan nama tokoh dari Zakeus menjadi Lazarus. "..........Dungi manjangkit ma si Lazarus" (Lalu memanjatlah si Lazarus) kata sang pendeta. Akhirnya salah seorang jemaat yang hadir pada saat partangiangan tersebut berusaha mengingatkan sang pendeta kalau nama yang disebut itu salah. "Sattabi amang, dang na ingkon si Zakeus na manjangkit pohon i..?" (Maaf pak, bukankah seharusnya si Zakeus yang manjat pohon itu..?). Takut merasa malu dihadapan para jemaat yang mendengar kotbahnya, akhirnya sang pendeta membuat plesetan dan berkilah dengan mengatakan "....ido amang toho do i, bege hamu ma jolo carita on, ai dang sae dope" ("Benar itu yang bapak katakan, tapi dengarlah dulu cerita ini, karena belum selesai"). "Dungi ro ma Tuhan Jesus dohot siseanna mandapothon si Lazarus jala didok ma tu nasida : "Turunma ho Lazarus, ala dang jangkit-jangkitanmui, ingkon si Zakeus do na manjangkit disi" (Lalu datanglah Tuhan Yesus dan murid-muridnya mendapatkan si Lazarus lalu Yesus berkata : Turunlah Lazarus karena bukan kamu yang memanjat pohon itu, tetapi seharusnya si Zakeus yang memanjat pohon itu) lanjut sang pendeta berkilah dalam ceritanya. Seketika itu pula jemaat yang hadir tertawa tertahan sambil berbisik-bisik ke sebelahnya. (100%RiPas)
Seorang ibu yang sedang sakit parah dan tinggal menunggu ajalnya. Bertanya kepada setiap orang dimanakah jalan menuju ke surga.
"hai pemuda, tahukah kamu dimanakah jalan menuju ke surga?" Jawab pemuda itu,"ibu lurus aja sampai ujung jalan masuk aja di sebuah gedung biru." lalu ibu itu mengikuti petunjuk tsb dan ternyata sebuah bioskop
Kemudian ibu bertanya lagi kepada seorang bapak,"bapak, dimanakah jalan menuju ke surga?' kemudian ibu itu mengikuti petunjuk dan menemukan sebuah gereja.
Lalu karena kurang puas, ibu tersebut bertanya lagi kepada seorang anak kecil, "nak, dimanakah jalan menuju ke surga?" jawab sang ank," ibu belok aja kekiri dan di ujung jalan tsb pasti ibu menemukan surga." Akhirnya ibu tsb menuju ke tempat itu dan ternyata kuburan. Ibu itu tersenyum lega dan bahagia dan akhirnya ibu itu selamnya di tempat itu.
Gak Mau Kalah
Seorang pendeta dari gereja suku (Suku Batak) seperti biasanya sedang menjalankan tugasnya untuk memimpin (Manguluhon) Penelahaan Alkitab (Partangiangan-Bhs.Batak) disuatu wijk/sektor. Kali ini isi kotbah menceritakan tentang Zakeus, seorang tokoh Alkitab, yang dalam cerita "sang" tokoh memanjat pohon karena badannya yang pendek karena ingin melihat Yesus dari kerumunan orang yang selalu mengikut Yesus. Dengan penuh semangat "Sang Pendeta" menceritakan tentang kisah tersebut. Sayangnya, sang pendeta terlalu semangat sehingga selalu salah mengucapkan nama tokoh dari Zakeus menjadi Lazarus. "..........Dungi manjangkit ma si Lazarus" (Lalu memanjatlah si Lazarus) kata sang pendeta. Akhirnya salah seorang jemaat yang hadir pada saat partangiangan tersebut berusaha mengingatkan sang pendeta kalau nama yang disebut itu salah. "Sattabi amang, dang na ingkon si Zakeus na manjangkit pohon i..?" (Maaf pak, bukankah seharusnya si Zakeus yang manjat pohon itu..?). Takut merasa malu dihadapan para jemaat yang mendengar kotbahnya, akhirnya sang pendeta membuat plesetan dan berkilah dengan mengatakan "....ido amang toho do i, bege hamu ma jolo carita on, ai dang sae dope" ("Benar itu yang bapak katakan, tapi dengarlah dulu cerita ini, karena belum selesai"). "Dungi ro ma Tuhan Jesus dohot siseanna mandapothon si Lazarus jala didok ma tu nasida : "Turunma ho Lazarus, ala dang jangkit-jangkitanmui, ingkon si Zakeus do na manjangkit disi" (Lalu datanglah Tuhan Yesus dan murid-muridnya mendapatkan si Lazarus lalu Yesus berkata : Turunlah Lazarus karena bukan kamu yang memanjat pohon itu, tetapi seharusnya si Zakeus yang memanjat pohon itu) lanjut sang pendeta berkilah dalam ceritanya. Seketika itu pula jemaat yang hadir tertawa tertahan sambil berbisik-bisik ke sebelahnya. (100%RiPas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar